Thursday, June 17, 2010

dibunuh rindu ,

malam malam pilu menjengok lagi
merobek-robek dada
nafas hempas menghempas
melumpuh jiwa buat sekian kalinya...

wajah yang dirindu
hadir dalam kelam
dibelai dicumbu
diamuk dendam asmara menggila
di balik tirai malam yang kejam jahanam
tanpa belas mencantas pertemuan
tersadung dan tersungkur
di kaki langit rindu tak bertepi...

hari hari pilu ditunggu jua
fikirnya makin keliru dan celaru
wajah itu hadir , pergi dan berlari
nun jauh meninggalkannya
igaunya di hujung malam
sembilu rindu menghiris hiris
desah nafasnya bergelombang lagi...
makin keras , makin menghempas , makin gelora

jiwa punah dimamah rasa
hati hancur menanggung lara
tubuh longlai terbujur layu
butir-butir airmata gugur menghitung rindu
rindu yang menjalar dalam tiap urat sarafnya
gugur satu persatu
seiring nadi yang semakin lemah...

rindu yang syahdu
kini jadi racun berbisa
membunuh cintanya nan lara
yang pergi menemui ilahi
dalam gejolak sengketa durjana
tanpa kata maaf
tanpa secalit rasa bersalah

malam itu
tika pilu hinggap lagi di hati
buluh-buluh rindu berceracak
jiwa luka parah nan berdarah
tangisannya bergema
lirih merintih rayu merayu
buat kali terakhir

betapakah rindu yang kejam itu
telah membunuhnya...

Wednesday, June 9, 2010

GURU...MENTARI HATI

saban hari hadirmu di nanti
menguntum senyum penuh pesona
menyambut tangan membalas salam
dengan niat luhur nan satu
memberi ilmu

bertubuh kecil namun jiwanya perkasa
tanpa jemu menabur benih-benih ilmu
bertunjangkan sabar, amanah dan tabah
mendepani pelbagai cabaran
meskipun payah...

hebatnya insan bergelar guru
mampu melihat dengan mata hati
mendengar dengan jiwa nurani
mendidik zahir dan batin
membangun anak bangsa tercinta
memimpin tangan-tangan kecil
meniti jambatan kehidupan
yang seringnya goyah dan rapuh
tanpa ilmu....

ilmu diberi bersulamkan kasih
mengurus emosi
memperkasa intelek
mendidik hati
memurnikan pekerti
mencelik akal dan budi

guru
kau bagai cahaya menerangi lorong gelita
bagai belaian bonda menenang rajuk si manja
bagai jalur pelangi mewarnai dunia

kau bukan lagi lilin
membakar memusnah diri menerangi
tapi kau adalah mentari
menyuluh segenap semesta
dengan tenaga cinta dan ilmu

kau insan mulia
kau guru....mentari di hati!

Wednesday, June 2, 2010

cintaku

cintaku
tak pernah dusta
ikhlas dan benar
tiada ragu
tak kenal waktu


saratnya rindu bertamu
memenuhi segenap ruang rasa dijiwa
terkadang terbit airmata peneman setia
meski tiada hadirmu di sisi untuk kusentuh
nikmatnya cinta bergenang-genang di kolam rasa


kutitipkan rindu dendam
kasih dan cinta
yang memancar merentas semesta
menuju arashyMu
hati ini sungguh benar rindu
untuk bertemu
menatap indahMu
mereguk nikmatMu
di taman indah harum saujana

Ilahi
semakin meruntun cinta di hati
semakin aku menghitung hari
malam malam sepi kunanti
untuk bicara dan bercerita
semakin kalamMu kulagukan di jiwa
semakin ia menggetar dan mencengkam rasa
semakin syariatMu kufahami
semakin tenang sejahtera sanubari
ternyata rahmatMu tak terperi
asmaul husna sentiasa bergema di hati
zikrullah menjadi bukti
takkan kulepas tali kasihMu ini
betapa nikmatnya pabila cinta berbalas
sesungguhnya Kau Sang Pencipta
maha kaya cinta
rasa indah nan berbunga
punya keajaiban
menyintaiMu seolah-olah aku mampu
menyintai seisi alam maya
menerbit nuansa rasa berbeza
dunia jadi zuhud
kemilau harta dan pesona dunia
bukan lagi ukuran
bukan lagi hitungan

Ilahi
andainya getaran cinta hebat ini
mampu dirasa setiap insan
pasti dunia jadi sejahtera
pasti mereka berlumba-lumba mencari redhaMu
namun aku benar mengerti
hidayah itu milikMu
terima kasih Ilahi
memberiku setitis cintaMu
lantas menjadi lautan cintaku.....

disiarkan di Buletin Kelab Bakti SKP April 2010